Wednesday, May 28, 2008

Desainer Sampul Album Kaset Mengungkapkan Penampilan Penyanyi




Sukses sebuah penjualan kaset tidak hanya isi album yang dapat diterima pendengarnya, melainkan cover (sampul kaset) juga turut menentukan nasib sebuah album rekaman. Di sini lah peran desainer album kaset diperlukan.

''Biasanya kami selalu mengobrol kira-kira konsepnya seperti apa. Sesudah itu saya membuat desain kasarnya,'' kata Lutfie Abdullah, seorang desainer sampul kaset yang akrab disapa Upie Guafa. Biasanya tawaran datang berupa pembuatan sampul album kaset, termasuk poster, aneka cendera mata atau hanging mobile (sejenis hiasan yang digantung di plafon ruangan).

Pembuatan sebuah sampul album kaset biasanya juga melibatkan banyak pihak dalam sebuah tim. Mereka antara lain adalah tata rias, fotografer, desainer pakaian, make up (tata rias), dan lainnya. Upie sendiri tergabung dalam perkumpulan Guafa Republic, komunitas para kreator seni yang berprofesi seperti di atas.

Upie sering kali juga berperan sebagai konseptor kreatif, desain, hingga video director. ''Proses pengerjaan untuk sebuah album itu biasanya antara satu sampai dua minggu. Pernah diuber sampai sehari selesai, tapi kualitasnya ya begitu,'' katanya.

Awalnya Upie menekuni usaha ini secara tidak sengaja. Pada 1989 ia kerap menerima pesanan membuat company profile (profil perusahaan) dari beberapa perusahaan. Pertemanannya dengan beberapa musisi membuatnya sering diminta turun tangan membuat desain sampul album kaset. ''Yang dulu memesan adalah dr PM. Sesudah itu dia terus meesan ke saya.''

Sejak saat itu Upie terus kebajiran order. Sejumlah nama musisi kondang seperti Nugie, Rio Febrian, Jikustik, hingga Neri Per Kaso telah menggunakan jasanya dalam membuat album mereka. Bahkan, Nugie akan memanfaatkan jasa Upie dalam pembuatan tiga albumnya.



Bagi Upie, bekerja sebagai desainer sampul kaset selain dapat melampiaskan kegemarannya dalam bermusik juga memberikan kesempatan lebih luas dalam mengembangkan imajinasinya. ''Selain itu santai karena dapat bertemu klien hanya dengan memakai kaos. Beda dengan ketika membuat company profile dulu saya harus pakai kemeja. Harus formal,'' katanya sambil tertawa.

Dalam pembuatan sebuah sampul album, Upie meneken kontrak untuk satu album dan kerjasamanya tidak mengikat. Pasalnya, ada pembuat sampul album yang dikontrak untuk pembuatan beberapa sampul dengan tarif yang telah ditawarkan perusahaan rekaman.

Menurutnya, sering kali terjadi perbenturan keinginan antara perusahaan rekaman dan sang musisi. Biasanya itu menyangkut kepentingan bisnis dan idealis. Ia pun hanya bisa memberikan penjelasan kepada keduanya agar damai. Sedangkan keluhan dari penyanyi jarang ia terima karena penyanyi telah dilibatkan sejak awal pembuatan album.

Upie mengaku, menekuni profesi ini selain memberikan kepuasan batin juga materi yang tidak kecil. Penghasilan pembuat sampul yang masih baru biasanya sekitar Rp 2 juta per bulan. Yang telah berpengalaman sekitar Rp 6 juta. ''Kalau saya menawarkan harga paket untuk kaset, CD, dan poster. Kalau ada penambahan untuk iklan di media cetak biasanya ada biaya lagi.''





Khemod, desainer sampul kaset asal Bandung, tidak bersedia menyebutkan berapa honor orang yang beprofesi seperti dirinya. Baginya hal itu terkait dengan kreativitas seni yang sulit diukur dengan materi. Apalagi alumnus Seni Rupa ITB ini sejak lama berteman dengan sejumlah musisi Bandung dan Jakarta. ''Harga itu sangat relatif sekali karena ada penyanyi yang minta tolong karena kami sudah berteman,'' tuturnya.

Sama dengan Upie, Khemod juga melibatkan sang musisi sejak perencanaan hingga sampul jadi sehingga tidak ada keluhan dari konsumennya. ''Pokoknya selera klien itu ingin dia yang paling cakep. Tapi kita mencari yang lebih tepat sesuai album dia,'' tukas Khemod.

Soal kebebasan berekspresi juga menjadi keinginan kedua seniman tersebut. Grup musik Caffein, Riff, atau perusahaan rekaman Blackboard merupakan sebagian kecil klien yang pernah memanfaatkan keterampilan Khemod dalam membuat sampul album kaset.

info: http://www.republika.co.id

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More