Saturday, March 28, 2009

Tentang Sampul Buku: Elemen-elemen Sukses

Tulisan ini ditujukan khususnya bagi mereka yang tertarik dengan desain sampul buku, selain juga bagi Anda yang membaca dengan kritis.

Seperti halnya fashion yang terus bergulir mengikuti masa, tips n’ tricks sebuah sampul buku di masa sekarang juga tergantung dengan waktu. Untuk sebuah kampanye buku cerdas (dan sukses), ada beberapa kriteria membuat sampul buku:
1. Ketahui isi buku itu dulu
Sebaiknya Anda mengetahui isinya, tujuan dan kepribadian si penulis. Anda ketahui gaya penulisannya, dan sampul bukupun akan mencerminkan informasi apa yang ia tulis.
Kedua, Anda harus mengetahui bahwa calon pembaca buku yang membeli buku di toko buku biasa akan berbeda dengan mereka yang membeli di toko buku online. Permainan huruf besar dan gambar closeup akan berdampak utama saat sampul buku ditempatkan sebagai thumbnail di internet.
Catatan khusus:-
- Punya tujuan, artinya sampul itu harus mencerminkan alasan jelas yang menunjang isi buku itu.
- Bisa dibaca, artinya kata-kata yang tampil di sampul bisa dibaca dengan mudah dan tidak terlalu panjang. Membaca satu nafas, pendek saja.
2. Ketahui sasaran pembaca buku
Setiap buku pasti memiliki pembaca yang unik. Jika buku itu tentang misteri pembunuhan, maka pembacanya adalah penggemar kisah thriller yang tentu berbeda dengan pembaca buku romansa. Mengetahui faktor demografis sang pembaca bisa membantu Anda menyiapkan kombinasi tipografi (huruf) dan gambar/foto yang akan mencengkeram pandangan calon pembaca Anda. Pesan pertama apa isi buku itu sebaiknya menjadi pertimbangan Anda mendesain sampul buku.
Tak semua sampul yang bagus mencerminkan isi buku itu. Tak semua sampul bisa mendeteksi posisioning pembacanya. Penggunaan tipografi khas biasanya ditujukan untuk pembaca yang sudah mengenal penulisnya dengan baik. Pembaca Agatha Christie, Sydney Sheldon, Danielle Steele, Nora Roberts, Diana Palmer, hingga Michael Crichton sudah tahu saat pertama kali ia melirik sampul bukunya.

Sebaliknya, untuk sampul buku yang menampilkan gambar, khususnya gambar closeup dan eksotis, pembaca yang ingin diraih adalah lebih banyak first-timer terhadap penulis buku itu.
Perihal pemilihan warna: berhati-hati saat Anda menggunakan hanya warna merah di atas hitam, atau hanya menggunakan warna gelap saja. Terkadang malah sampul hitam putih punya kekuatan lebih.

3. Tampilkan pesan yang paling substansial
Banyak hal yang ingin diterjemahkan (dari isi buku ke sampul bukunya) sehingga terkadang pesan yang ingin disampaikan tumpang-tindih. Kadang jenis huruf menjadi ribet dan rusuh, dan terkadang komposisi huruf dengan gambar juga tidak sesuai.
Penulisan angka bisa menjadi alternatif. Janet Evanovich membuat serial Stephanie Plum dengan sampul sederhana dan berseri namun atraktif. Sampul James Patterson juga tampil ciamik dengan menggabungkan angka dan foto/grafis dalam seri Women’s Murder Club.
Penerbit tertentu seperti Dastan juga memiliki ciri khas atas terbitan buku terjemahannya. Penulis yang digarap Dastan seperti Mo Hayder dan Karen Rose adalah penulis cerita horor thriller sukses. Penekanan pada grafis menantang dan warna merah seakan mengumbar ketakutan.

Sebaliknya, buku tentang bayi atau kosmetik dan glamor tentunya harus menggunakan warna pastel dan gambar yang lebih lembut. Tak banyak manipulasi foto untuk buku jenis ini. Tipografi yang digunakan biasanya juga tidak terlalu sulit, walau bisa dimainkan posisinya.
4. Layout untuk MPO (menarik perhatian orang)
Satu hal yang persyaratan paling penting saat mendesain sampul buku adalah menata elemen visual sedemikian rupa agar seluruh pesan dapat dikomunikasikan ke calon pembaca dengan jelas, cepat dan efisien. Ukuran dan penempatan dari elemen ini harus dituangkan dalam kesatuan yang saling mendukung.
Bagaimana caranya?Pertama, atur ukuran elemen sesuai dengan urgensi yang ingin ditampilkan: angka adalah buku berseri, foto closeup adalah isi buku seksi, dan ukuran huruf sang penulis adalah hal utama.Kedua, pilihlah warna yang bisa tampil memikat namun tetap dalam harmoni.Ketiga, tempatkan elemen itu dalam satu kesatuan berkisah, flow of story bisa terlihat dalam pandangan pertama.Keempat, pastikan bola mata calon pembaca memandang elemen-elemen dalam sampul tanpa kelelahan.
Akhirul kalam…
Anda bisa menciptakan ilustrasi, grafis dan foto yang cantik, namun jika huruf, ukuran, gaya dan penempatan dari huruf itu tidak pas, maka Anda harus siap-siap kehilangan selera calon pembaca.
Sampul buku hari ini harus memenuhi banyak persyaratan. Tak usah menjadi lukisan sang maestro, atau shocking illustration, tapi lebih kepada pemenuhan elemen-elemen kompromi sebuah buku.


Apa yang membuat sebuah buku itu buku terbaik? Itulah saat calon pembaca membayar buku Anda. Banyak alasan lain dari sekadar sebuah sampul buku sukses. Sampul Laskar Pelangi pun mengalami perubahan berulang kali, karena memang sebuah kesuksesan itu perlu diuji oleh waktu.

Desain Cover Depan Majalah (Design Cover)


Perencanaan desain sampul majalah sebaiknya digarap secara teliti dan cermat, karena desain cover depan sebuah majalah merupakan display kemasan bagi isi yang disajikan didalamnya. Oleh karena itu, desain cover depan majalah sebaiknya memenuhi kriteria-kriteria berikut ini:

1. Dapat menunjukkan identitas majalah sesuai dengan misi yang telah ditetapkan (it identifies the magazine).

2. Menarik perhatian (it attracts attention).

3. Dapat menimbulkan / menciptakan selera baca dan keinginan untuk memiliki majalah bagi para pembaca / khalayak sasarannya (it creates a suitable mood for the readers).

4. Dapat menjual majalah / membantu meningkatkan angka penjualan (it sells the magazine).
Materi Sampul Depan Majalah

Selain elemen-elemen visual dasar yang muncul pada sampul depan sebuah majalah, seperti:
Logotype, tanggal terbit, harga, barcode, dan sebagainya. Faktor-faktor atau materi berikut ini sering dipertimbangkan sebagai alternatif pilihan:

1. Foto atau Ilustrasi yang masih berkaitan dengan sebuah berita, tulisan / features atau editorial di dalamnya. (a phothograph or illustration tied to a features inside).

2. Seni Kontemporer, Abstrak, Foto, atau Ilustrasi yang berdiri sendiri (abstract art, a phothograph or illustration that stands by itself).

3. Hanya terdiri dari huruf dan (atau) angka saja. (type and figures only).

4. Permulaan dari sebuah berita, tulisan / features atau editorial yang kemudian dilanjutkan penulisannya ke halaman dalam majalah (the beginning of an article or editorial that continued inside).

5. Sebuah Iklan (an advertisement).

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More